
Beli atau jual properti mewah itu bukan seperti beli mobil atau elektronik. Ini transaksi bernilai miliaran — yang melibatkan dokumen hukum, negosiasi kompleks, proses bank, dan risiko jangka panjang. Kalau kamu baru pertama kali melakukannya — wajar kalau bingung harus mulai dari mana. Harus cari agen dulu atau langsung lihat listing? Harus bayar DP berapa? Kapan tanda tangan AJB? Siapa yang urus notaris? Apakah perlu bayar pajak sendiri? Dan yang paling penting — bagaimana caranya agar tidak tertipu atau salah langkah? Tenang. Kamu tidak perlu jadi ahli properti dalam semalam. Kamu cukup punya panduan yang jelas — dan partner yang bisa mendampingimu dari awal sampai akhir. Di Felix PropertyGuru, kami sering membantu klien yang baru pertama kali beli atau jual properti premium. Mereka datang dengan banyak pertanyaan — dan pulang dengan proses yang lancar, transparan, dan tanpa kejutan. Artikel ini adalah versi ringkas dari panduan yang kami berikan ke mereka — dari A sampai Z, tanpa istilah hukum ribet, tanpa teori bertele-tele. Langsung ke poin yang penting — dan yang sering bikin orang stres kalau tidak tahu.
Kalau Kamu Mau Beli Properti Mewah — Ini Urutan yang Benar
Jangan terbalik. Banyak yang langsung lihat rumah, jatuh cinta, lalu baru mikirin KPR — padahal penghasilannya tidak cukup. Atau langsung bayar DP, lalu baru cek legalitas — dan ternyata sertifikat bermasalah. Urutan yang benar itu sederhana: tentukan budget → cek kemampuan KPR (kalau butuh) → pilih lokasi dan tipe properti → cari agen profesional → lihat properti yang sesuai → negosiasi → cek legalitas → tanda tangan → proses notaris & bayar → serah terima. Kalau kamu lewati salah satu langkah — risikonya besar. Kami bantu kamu jalani semua tahap ini — dengan urutan yang benar, agar tidak ada yang terlewat.
Kalau Kamu Mau Jual Properti Mewah — Ini yang Harus Disiapkan Sejak Awal
Jangan asal pasang harga. Jangan foto asal jepret. Jangan janji “bisa jual cepat” tanpa strategi. Yang harus kamu lakukan: evaluasi harga pasar → siapkan foto dan video profesional → kumpulkan dokumen lengkap (sertifikat, IMB, PBB, surat tidak sengketa) → pilih agen yang punya jaringan pembeli premium → tentukan strategi pemasaran (bukan cuma iklan massal) → siapkan diri untuk negosiasi → dampingi proses legal sampai closing. Banyak pemilik properti gagal jual cepat karena salah di langkah awal — bukan karena propertinya jelek, tapi karena persiapannya tidak matang. Kami bantu kamu siapkan semuanya — agar propertimu laku di harga terbaik, bukan harga termurah.
7 Tahap Penting yang Sering Diabaikan Pemula — Tapi Menentukan Sukses atau Gagal
Ini bukan teori — ini yang sering bikin transaksi batal atau berantakan di tengah jalan.
1. Cek Legalitas Sebelum Bayar Apa Pun
Bukan setelah DP — tapi sebelum tanda tangan apa pun. Minta fotokopi sertifikat, cocokkan nama dan luas tanah di BPN, cek IMB, pastikan tidak ada sengketa. Kalau beli dari developer, cek PPJB dan izin proyek. Banyak yang sudah bayar ratusan juta — baru tahu sertifikatnya masih sengketa waris. Kami bantu verifikasi semua dokumen — sebelum kamu keluarkan uang sepeser pun.
2. Hitung Biaya Total — Bukan Cuma Harga Jual
Harga jual 10M bukan berarti kamu keluar 10M. Ada biaya notaris, BPHTB 5%, biaya balik nama, biaya provisi bank (kalau KPR), biaya appraisal, bahkan biaya materai. Untuk penjual, ada PPh 2,5% dan biaya agen. Banyak yang kaget karena tidak hitung ini sejak awal. Kami bantu breakdown semua biaya — biar tidak ada kejutan di akhir.
3. Pilih Agen yang Tepat — Bukan yang Paling Ramah atau Paling Murah
Agen properti premium harus paham pasar, punya jaringan, transparan, dan bisa handle sampai closing. Bukan cuma cari pembeli — tapi juga urus dokumen, negosiasi, dan koordinasi notaris. Cek portofolio, testimoni, dan cara kerjanya. Kalau agen tidak bisa jawab pertanyaan dasar soal legalitas atau pajak — cari yang lain. Kami buka semua proses kerja kami — biar kamu tahu apa yang akan kamu dapatkan.
4. Jangan Tanda Tangan Apa Pun Sebelum Baca dan Paham
Banyak yang tanda tangan kontrak atau PPJB karena “semua orang juga begitu” — padahal isinya merugikan. Baca semua klausul: siapa yang tanggung biaya apa, kapan batas waktu serah terima, apa konsekuensi kalau batal, apakah ada penalty. Kalau tidak paham — tanya. Kalau agen tidak bisa jelaskan — curiga. Kami bantu review semua dokumen — dan jelaskan dalam bahasa manusia, bukan bahasa hukum.
5. Siapkan Dana Darurat untuk Proses — Bukan Cuma untuk DP
Proses beli/jual properti butuh uang tunai di beberapa titik: DP, uang muka notaris, BPHTB, biaya provisi, bahkan biaya survey. Jangan asumsikan semua bisa dicover KPR atau ditangguhkan. Siapkan dana tambahan 5–10% dari nilai transaksi — untuk antisipasi biaya tak terduga. Kami bantu estimasi kebutuhan dana tunai — sejak awal.
6. Jangan Buru-Buru — Tapi Jangan Juga Nunda Tanpa Alasan
Properti mewah butuh waktu — tapi bukan berarti harus molor berbulan-bulan. Tetapkan timeline realistis: 1–2 minggu untuk lihat properti, 1 minggu untuk negosiasi, 4–6 minggu untuk proses legal. Kalau semua pihak kooperatif, seharusnya tidak perlu lebih dari 3 bulan. Kami bantu jaga timeline — biar tidak ada yang menunda tanpa alasan.
7. Pastikan Ada yang Mendampingi Sampai Serah Kunci — Bukan Cuma Sampai Deal
Banyak agen menghilang setelah deal harga. Padahal, justru di situlah pekerjaan sesungguhnya dimulai. Pastikan agenmu tetap mendampingi: saat tanda tangan di notaris, saat bayar BPHTB, saat ambil sertifikat di BPN, saat serah terima unit. Kalau agen bilang “urus sendiri aja” — itu bukan partner, itu makelar. Kami tidak pernah lepas tangan — sampai kamu pegang kunci dan sertifikat, baru kami anggap selesai.
“Kalau Saya Benar-Benar Nol, Apakah Bisa Dibimbing dari Awal?”
Bisa. Bahkan itu spesialisasi kami. Kamu tidak perlu malu tidak tahu. Kamu tidak perlu takut salah bicara. Kamu tidak perlu paham istilah seperti AJB, PPJB, atau BPHTB. Cukup mulai dari satu pertanyaan: “Saya mau beli/jual properti — tapi tidak tahu harus mulai dari mana.” Dari situ, kami akan: bantu tentukan langkah pertama yang paling masuk akal untuk situasimu, jelaskan semua proses dalam bahasa sederhana — tanpa jargon, dampingi setiap tahap — dari lihat properti sampai serah kunci, update progres secara berkala — biar kamu selalu tahu sampai mana prosesnya. Tidak ada biaya di awal. Tidak ada komitmen. Kamu bisa coba konsultasi dulu — baru putuskan apakah mau lanjut dengan kami atau tidak. Kalau kamu baru pertama kali beli atau jual properti mewah — dan ingin proses yang tenang, transparan, dan dipandu oleh yang berpengalaman — mulai dengan obrolan santai. Hubungi Felix PropertyGuru via WhatsApp — konsultasi gratis, tanpa tekanan
FAQ — Pertanyaan Umum untuk Pemula
Berapa lama proses beli/jual properti mewah? Rata-rata 2–3 bulan — tergantung kesiapan dokumen dan koordinasi semua pihak. Apakah harus pakai agen? Tidak wajib — tapi sangat disarankan, terutama untuk transaksi bernilai tinggi. Risiko tanpa agen jauh lebih besar. Berapa biaya agen? Biasanya 2–5% dari nilai transaksi — dibayar oleh penjual. Untuk pembeli, biasanya gratis. Apakah bisa bantu urus semua dokumen? Ya — dari cek legalitas, urus notaris, sampai ambil sertifikat di BPN. Apakah bisa bantu kalau budget terbatas? Bisa. Kami bantu cari opsi yang sesuai budget — dan simulasi KPR kalau butuh.
Penutup
Beli atau jual properti mewah untuk pertama kali memang terasa menakutkan. Tapi tidak harus begitu. Dengan panduan yang jelas dan partner yang tepat, prosesnya bisa lancar — bahkan menyenangkan. Kamu tidak perlu hafal semua istilah hukum. Kamu tidak perlu jadi ahli negosiasi. Kamu cukup percaya pada proses — dan pada tim yang sudah ratusan kali menangani transaksi seperti ini. Kalau kamu sedang mempertimbangkan beli atau jual properti premium — dan ingin mulai dari nol dengan pendampingan profesional — kami siap jadi panduanmu. Dari A sampai Z — tanpa skip, tanpa kejutan. Hubungi Felix PropertyGuru via WhatsApp — mulai dari obrolan pertama, gratis dan tanpa komitmen




